Biografi Singkat Pythagoras (580-500 SM)
Kalian pasti pernah mendengan nama Pythagoras bukan?
Ia adalah seorang sarjana Yunani Kuno yang hidup sederhana. Ia menelurkan teori dan ide yang terkenal dalam ilmu geometri.
Selain dalam bidang matematika, ia juga berjasa dalam bidang seni musik yang masih mewarnai dan berperan penting dalam industri dan dunia musik sekarang ini. Selain itu, dunia astronomipun mengenangnya sebagai tokoh yang meneliti benda-benda langit dan alam semesta.
Riwayat Hidup Pythagoras
Pythagoras terlahir di Pulau Samos di Laut Aegean. Saat menimba ilmu pengetahuan, ia mengembara hingga Mesir dan Babel. Ia kemudian menetap di Crotona yang merupakan koloni Yunani yang terletak di Italia Selatan, kira-kira tahun 530 SM. Disinilah ia mendapatkan banyak pengikut.
Jejak-jejak Keilmuan Pythagoras
Pythagoras adalah sosok ilmuwan yang menganut paham bahwa dunia ini bersifat matematis. Itulah sebabnya ia juga menerapkan matematika terhadap musik dan astronomi.
Dalam bidang musik, ia meneukan tentang harmonik. Menurutnya bunyi instrumen musik yang berdawai erat kaitannya dengan perkalian sederhana pada panjang dawai alat musik tersebut. Bila dawai satu ditekan sehingga bagian yang bergetar itu separuh panjang semula maka suara yang dihasilkan satu oktaf lebih tinggi.
Dalam bidang astronomi, Pythagoras percaya bila planet-planet mengorbit matahari pada interval-nterval yang berkaitan dengan panjang dawai harmonik. Menurut pythagoras, gerakan planet-planet telah menghasilkan suara musikal. Tetapi pandangan Pythagoras mengenai musik planet tidak bertahan lama, meskipun pendapat Pythagoras tentang bintang pagi dan bintang malam merupakan objek yang sama adalah benar adanya.
Puncak keilmuan Pythagoras terjadi saat ia mengembangkan teorama Pythagoras yang merupakan sumbangsihnya dalam bidang geometri. Dalam teorama Pythagoras disebutkan bahwa panjang kuadrat dari sisi miring sebuah segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah panjang kuadrat kedua sisi lainnya.
Akhir Hidup Pythagoras
Kondisi masyarakat saat itu agaknya tidak bisa menerima beberapa penemuan Pythagoras . ujung-ujungnya saat pythagoras dianggap sebagai kalangan yang eksentrik dan radikal, bahkan oleh sebagian pengikutnya sendiri. Menghadapi kondisi yang membahayakan dirinya, Pythagoras meninggalkan tempat tinggalnya dan lari ke Megapontum, sebuah kota Yunai di Italia Selatan. Pythagoras menghembuskan nafas terakhirnya disana.